Jumat, 19 September 2014

PERILAKU KEORGANISASIAN

  Pengertian Organisasi adalah sekumpulan orang-orang yang disusun dalam kelompok-kelompok yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama
 unsur-unsur organisasi
  • Man dalam kehidupan organisasi sering disebut dengan istilah pegawai atau personel yang terdiri dari semua anggota atau warga organisasi yang menurut fungsi dan tingkatannya terdiri dari unsur pimpinan sebagai pemimpin organisasi,unsur manajer yang memimpin suatu unit satuan kerja dan para pekerja.
  • Kerjasama merupakan suatu perbuatan bantu-membantu akan suatu perbuatan yang dilakukan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama.
  • Tujuan bersama merupakan arah atau sasaran yang harus dicapai, tujuan merupakan titik akhir apa yang harus dikerjakan. Tujuan juga menggambarkan tentang apa yang harus dicapai melalui prosedur,program, pola, kebijaksanaan, strategi, anggaran, dan peraturan yang telah ditetapkan.
  • Peralatan yang terdiri dari semua sarana, berupa materi, mesin-mesin, uang, dan barang modal lainnya (tanah, gedung/bangunan/kantor).
  • Lingkungan misalnya keadaan budaya, sosial, teknologi, ekonomi.
  • Kekayaan alam yang termasuk cuaca, iklim, air, udara, flora, dan fauna.
  Perilaku Organisasi adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang perilaku tingkat individu dan tingka kelompok dalam suatu organisasi serta dampaknya terhadap kinerja (baik secara individu maupun organisasi).

Tujuan mempelajari Perilaku Organisasi
  1. memahami perilaku yang terjadi dalam organisasi.
  2. dapat meramalkan kejadian-kejadian yang terjadi.
  3. dapat mengendalikan perilaku-perilaku yang terjadi dalam organisasi.
Disiplin ilmu yang mendukung perilaku organisasi
  • Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang berusaha mengukur, menjelaskan, dan terkadang mengubah perilaku manusia dan makhluk lain.
  • sosiologi adalah ilmu yang mempelajari studi tentang manusia dalam kaitannya dengan lingkungan sosial dan kultur manusia.
  • antropologi adalah ilmu tentang studi kemasyarakatan untuk mempelajari manusia dan aktivitas-aktivitas manusia.

KOMITMEN

Komitmen adalah sesuatu yang membuat seseorang membulatkan hati,bertekad berjerih payah,berkorban dan  bertanggung jawab demi mencapai tujuan dirinya dan tujuan organisasi atau perusahaan yang telah disepakati atau ditentukan sebelumnya
Komitmen memiliki peranan penting terutama pada kinerja seseorang ketika bekerja, hal ini disebabkan oleh  adanya komitmen yang menjadi acuan serta dorongan yang membuat mereka lebih bertanggung jawab terhadap kewajibannya.
Beberapa pendapat para ahli mengenai komitmen
1.      Komitmen Komitmen berasal dari kata Latin “Committer”yang berarti menggabungkan, menyatukan, mempercayai dan mengerjakannya (Snyder; 1994:97).
2.      Komitmen merupakan “ikatan psikologis” dengan sebuah organisasi (Gruen cs. 2000 dalam Bansal et.al 2004 Komitmen juga merupakan sikap yang menuntun atau menengahi respon nyata seseorang atau niat perilaku seseorang terhadap suatu benda
3.      Komitmen adalah sesuatu yang membuat seseorang membulatkan hati,bertekad berjerih payah,berkorban dan bertanggung jawab demi mencapai tujuan.
4.      Robbins (2001) menyebutkan Komitmen adalah tingkatan di mana seseorang mengidentifikasikan diri dengan organisasi dan tujuan tujuannya dan berkeinginan untuk memelihara keanggotaannya dalam organisasi.
5.      Bansal, Irving dan Taylor (2004) mendefenisikan Komitmen sebagai kekuatan yang mengikat seseorang pada suatu tindakan yang memiliki relevansi dengan satu atau lebih sasaran.
6.      Buchanan (1997) menyebutkan Komitmen menyangkut tiga sikap yaitu rasa pengidentifikasian dengan tujuan organisasi, rasa keterlibatan dan rasa kesetiaan kepada organisas
Jadi pengertian komitmen lebih dari sekedar menjadi anggota saja, tetapi lebih dari itu orang akan bersedia untuk mengusahakan pada derajat upaya yang tinggi bagi kepentingan organisasi, demi memperlancar mencapai tujuan organisasi.
Manfaat Komitmen
Manfaat dengan adanya Komitmen dalam organisasi adalah sebagai berikut :
·         Para pekerja yang benar-benar menunjukkan komitmen tinggi terhadap organisasi mempunyai kemungkinan yang jauh lebih besar untuk menunjukkan tingkat partisipasi yang tinggi dalam organisasi
·         Memiliki keinginan yang lebih kuat untuk tetap bekerja pada organisasi yang sekarang dan dapat terus memberikan sumbangan bagi pencapaian tujuan
·         Sepenuhnya melibatkan diri pada pekerjaan mereka, karena pekerjaan tersebut adalah mekanisme kunci dan saluran individu untuk memberikan sumbangannya bagi pencapaian tujuan organisasi
Keyakinan tentang pentingnya komitmen dalam kaitannya dengan efektivitas organisasi tampak sejalan dengan beberapa hasil penelitian yang dilakukan para ahli. Ivancevich dan Matteson (2002:206) berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Chow dan Holden (1997:275-298) menyimpulkan bahwa : “Research evidence indicates that the absence of commitment can reduce organizational effectiveness”.  Penelitian yang dilakukan oleh Hom, Katerberg dan Dunham (1987:163-178) memberikan temuan yang sama bahwa, komitmen terhadap organisasi memiliki hubungan yang negatif, baik dengan kemangkiran kerja maupun dengan tingkat keluarnya karyawan. Penelitian Mathieu dan Zajac (1990:171-199) maupun penelitian De Cottis dan Summers (1987:445-470), sama-sama menemukan bahwa komitmen individu terhadap organisasi memiliki hubungan yang positif dengan tingkat performansi kerja. Hasil penelitian Mayer dan Schoorman (1992:671-684) terhadap 330 karyawan perusahaan keuangan di Amerika Serikat menemukan terdapat korelasi positif yang signifikan antara komitmen individu terhadap organisasi dengan tingkat kinerja maupun dengan tingkat kepuasan kerja.  Penelitian Chow (1994) sebagaimana dikutip Johnson (1995:70) terhadap perusahaan di Jepang menyimpulkan bahwa, tingginya produktivitas perusahaan di Jepang didukung secara signifikan oleh tingginya komitmen sumber daya manusianya.